- Penggunaan area yang efisien dalam wilayah kerja yang diberikan. Berkisar 1-2 hektare.
- Menjaga kelestarian dan daya dukung lingkungan
Energi untuk Menumbuhkan Negeri yang Asri
- Pencarian dan produksi migas dengan teknologi paling ramah lingkungan yang memungkinkan.
- Menjamin pemulihan lingkungan pasca-rampungnya kegiatan operasi minyak dan gas bumi
Dalam memproduksi energi untuk negeri ini, SKK Migas memastikan terlindunginya lingkungan dalam setiap tahapan operasi hulu migas.
Perencanaan itu sudah tertuang dalam Indonesia Oil and Gas 4.0 tahun 2020 – 2030.
Abandonment and Site Restoration (ASR)
ASR
merupakan kegiatan penghentian dan pembongkaran secara permanen sumur, fasilitas produksi, dan fasilitas penunjang serta pemulihan lingkungan di wilayah kerja hulu migas.
SKK Migas juga memastikan proses offshore decommissioning dalam jangka pendek, menengah, dan panjang guna memastikan keberlanjutan proses rantai nilai (value chain) di industri hulu migas.
Sejak 2002, industri hulu migas mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Langkah ini untuk menunjukkan hulu migas taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat mencapai Environmental Excellency.
Berikut pencapaian Proper 2020 Hulu Migas
-
Menurunkan Intensitas Energi
-
Fuel Switching
-
Design & Engineering yang Menerapkan Konservasi Energi
-
Kebijakan Perusahaan dalam Pemanfaatan Energi
-
Penerapan LCA (Life Cycle Analisys)
-
Pemrosesan Ulang Limbah
- Monetisasi associate gas, termasuk konservasi LPG.
- Pemanfaatan associate gas untuk fuel operasi, pressure maintenance dan lain-lain.
- Monetisasi kapasitas lebih power generation.
- Inspeksi rutin dan check minor terhadap fasilitas produksi
- Memperbaiki kebocoran dan pipa open ended
- Meningkatkan aktivitas offloading
- Meningkatkan manajemen stok minyak mentah
- Identifikasi sumber emisi karbon.
-
Penangkapan karbon pada gas buang
dari titik sumber. - Kompresi karbon.
- Transportasi karbon melalui pipa atau kapal.
- Penyimpanan karbon pada formasi geologi melalui Enhanched Oil Recovery (EOR).
- Materi CCUS dapat digunakan untuk produksi material bangunan, bahan kimia, plastik, dan mineral.
Program menjaga keberlanjutan lingkungan
diturunkan
ke dalam dua pilar kunci, yaitu
adalah program kerja yang dilaksanakan ketika suatu fasilitas produksi lepas pantai tidak lagi layak secara ekonomi untuk dioperasikan namun masih memiliki risiko yang tinggi terhadap keselamatan pelayaran dan lingkungan.
Offshore decommissioning bertujuan untuk menyelesaikan tanggung jawab terhadap aset tersebut sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku.
Offshore Decommissioning
-
7 Platform
-
3 Platform
-
1 Platform
-
11 Platform
-
1 Platform
-
1 Platform
-
17 Platform
-
16 Platform
-
10 Platform
-
6 Platform
-
11 Platform
-
16 Platform
- Pemenuhan Kebijakan dan Regulasi
- Pengelolaan Energi
- Zero Routine Flaring
- Mengurangi Emisi Kebocoran
- Penghijauan
- Carbon Capture Utilization & Storage
-
ConocoPhillips (South Jambi) Ltd.272,00 Ha308.000 Btg
-
ConocoPhillips (Grissik) Ltd.844,26 Ha928.324 Btg
-
PT. Medco E&P Indonesia879,85 Ha631.096 Btg
-
PetroChina International Jabung Ltd.567,00 Ha671.731 Btg
-
PHE Jambi Merang272,39 Ha174.419 Btg
-
PT. Tropik Energi Pandan4,05 Ha6.060 Btg
-
Medco Energi Bangkanai Limited130,00 Ha91.300 Btg
-
EMP Malacca strait S.A592,00 Ha976.800 Btg
-
PT. Pertamina Hulu Mahakam2.189,00 Ha1.180.744 Btg
-
Petrogas (Basin) Ltd.110,00 Ha62.227 Btg
-
PT. Pertamina EP457,40 Ha470.565 Btg
-
BP Berau Ltd.6.984,00 Ha1.405.768 Btg
-
BOB PT. BSP - Pertamina Hulu762,00 Ha1.488 Btg
-
PT. Chevron Pacific Indonesia/PT. Pertamina Hulu Rokan10,50 Ha5.355 Btg
Proyek mengurangi emisi CO2 melalui program CCUS di lapangan Sukowati telah melewati kajian awal yang dilakukan semenjak 2018 lalu melalui dukungan pembiayaan oleh ADB (2018-2019) Juga studi lanjutan pengelolaan dan penyimpanan CO2 oleh Lemigas dan Japex.
Pada 2020, proyek CCUS di lapangan ini memasuki studi lanjutan skala laboratorium. Juga dilakukan serangkaian penelitian lanjutan seperti corrosion study, subsurface study.
Semenjak Juli 2021, proyek pengendalian CO2 di lapangan Sukowati PEP telah memasuki studi pre-Front End Engineering Design (FEED).
Selanjutnya direncanakan pada 2022 mendatang proyek untuk lingkungan berkelanjutan ini memasuki tahapan pilot project injeksi CO2. Harapannya, hasil maksimal dari tahapan uji coba akan melahirkan tahapan penuh dengan persetujuan rencana pembangunan instrumen pendukung untuk injeksi CO2 (POD, FEED dan FID). Diharapkan proyek ini beroperasi penuh pada 2028 mendatang. Program ini menargetkan dapat memasukkan kembali CO2 ke dalam bumi hingga 15 juta ton di Lapangan Sukowati dalam 25 tahun.
Penerapan proyek CO2-Enhanced Oil Recovery pada Lapangan Gundih dimulai pada 2021 dengan melakukan kajian awal. Selanjutnya disiapkan joint study hingga 2022.
Secara berkelanjutan Front End Engineering Design (FEED) dijalankan setelahnya sehingga tahapan pekerjaan pembangunan atau engineering, procurement, and construction (EPC) dapat dilakukan pada 2023-2024. Dengan tahapan rencana ini proyek CO2-Enhanced Oil Recovery pada Lapangan Gundih dapat memulai injeksi karbon dioksida (CO2) ke dalam lapisan bumi pada 2024 akhir. Sedikitnya 3 juta ton CO2 akan disuntikkan dalam proyek CCUS Gundih ini dalam 10 tahun.
Memasukkan kembali CO2 ke dalam lapisan bumi pada proyek EGR Tangguh-BP telah melewati studi kelayakan (feasibility study) pada 2020 lalu. Selanjutnya dalam proyek Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) ini dilakukan pendetailan yang akan dituangkan dalam plan of development (POD).
Pada proyek gas alam raksasa di Lapangan Tangguh itu dilanjutkan dengan skema final (final investment decision/FID) yang diharapkan pada 2023 mendatang dapat disepakati dan dilanjutkan dengan pembangunan. Selanjutnya pada 2026 diharapkan proyek CCUS di lapangan tangguh ini sudah mulai beroperasi. Ditargetkan dapat tersimpan CO2 sebanyak 30 juta ton dari proyek ini selama 10 tahun.